· Bumi sebagai planet
Bumi merupakan satu dari delapan planet dalam tata surya kita. Bumi berada di urutan ketiga dari matahari setelah planet Merkurius dan Venus. Bumi mempunyai atmosfer yang dapat melindungi kita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan dari benda-benda langit yang akan menabrak bumi. Selain itu, di bumi terdapat oksigen, air, dan makanan yang dibutuhkan oleh makluk hidup untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Bumi kita ini bergerak . Ada 2 macam gerakyang dilakukan oleh bumi, yaitu gerak berputar pada porosnya yang disebut gerak rotasi dan gerak berputar mengelilingi matahari yang disebut gerak revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk berotasi adalah 23 jam 56 menit (24 jam). Sedangkan waktu yang diperlukan untuk berevolusi mengelilingi matahari adalah 365 ¼ hari.Bumi juga memiliki gaya tarik (grafitasi). Gaya inilah yang menyebabkan kita tetap melekat di atasnya dan tidak akan ke luar angkasa. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu bulan.
· Gerak Rotasi Bumi
Gerak rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada porosnya.
Pengaruh Rotasi Bumi:
1. Peristiwa siang dan malam
2. Perbedaan waktu
Arah rotasi bumi dari barat ke timur ang menyebabkan daerah yang berada di sebelah timur mengalami pagi, siang, sore dan malam terlebih dahulu dibanding tempat yang berada di sebelah baratnya. Perbedaan waktu di tempat-tempat yang berada di garis bujur yang berbeda dihitung berdasarkan perbedaan daris bujur yang ada. Jika dalam melakukan satu kali rotasi 360o dibutuhkan waktu 24 jam, maka untuk menempuh 1o diperlukan waktu 4 menit. Jadi apabila dua daerah memiliki selisih waktu 1 jam, daerah tersebut memiliki selisih garis bujur 0o yang melalui kota Greenwich (GMT: Greenwitch Meridian Time}. Secara Internasional ditetapkan 24 daerah waktu, perbedaan bujurnnya masing-masing 15o atau 1 jam. Setiap gari bujur yang jauhnya 15o atau kelipatan 15o di sebelah barat atau timur garis bujur 0o digunakan bujur standar atau waktu lokal. Jika letak bujur standar di sebelah barat bujur nol, maka waktunya dikurangi dan jika letak bujur standar di sebelah timur bujur nol, maka waktunya dikurangi dan jika Indonesia yang terletak antara 95o BT – 141o BT dibagi atas 3 daerah waktu local, yaitu:
a. Waktu Indonesia Barat (WIB) yang didasarkan pada waktu untuk meridian 105o BT yang meliputi daerah Sumatra Barat, Riau Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu , Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan sejak 1 januari 1988 ditambah dengan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
WIB = GMT + Jam = GMT + 7 Jam
b. Waktu Indonesia tengah (WITA) yang didasarkan pada waktu untuk meridian 120o BT. Daerahnya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
WITA = GMT + Jam = GMT + 8 Jam
c. Waktu Indonesia Timur (WIT) yang didasarkan pada waktu untuk meridian 135o BT daerahnya meliputi 2 Provinsi yaitu Papua dan Maluku
WIT = GMT + Jam = GMT + 9 Jam
Untuk Keperluan lainnya seperti penentuan waktu sholat dan berbuka puasa, kita menggunakan meridian, yaitu waktu yang berlaku untuk satu meridian. Misalnya kota A yang dilalui garis 56o BT lebih cepat 4 menit disbanding kota B yang dilalui garis 55o BT.
3. Peredaran semu harian benda langit.
Peredaran semu harian benda langit terjadi karena bumi berotasi. Peredaran semu harian benda langit tersebut antara lain.
a. Adanya peredaran bintangdan matahari yang bergerak dari timur dan terbenam di sebelah barat.
b. Satu hari matahari adalah 24 jam 50 menit artinya peredaran semu harian matahari rata-rata 24 jam
c. Waktu bintang menempuh lintasan peredaran semunya, yaitu 23 jam 56menit atau satu hari bintang.
d. Satu hari bulan yaitu 24 jam 50 menit
Perbedaan waktu peredaran semu harian ketiga benda langit tersebut disebabkan karena kedudukan bintang sejati selalu tetap di langit, sedangkan matahari mempunyai peredaran semu yang lain, akibat dari gerak revolusi bumu, sedangkan bulan sebagai satelit bumi mempunyai peredaran bulanan mengelilingi bumi.
4. Pembelokan angin
Rotasi bumi juga mengakibatkan pembelokan arah angin. pembelokan arah angina ini dirumuskan oleh Boys Ballot dalam hukumnya yaitu:
a. Udara bergerak dari daerah udara yang bertekanan maximum ke daerah yang bertekanan minimum.
b. Di belahan bumi utara angin membelok ke kanan dan belahan bumi selatan angin membelok ke kiri. Arah angin yang bergerak dari lintang besar (jauh dari equator) ke lintang kecil (equator) akan sedikit membias ke barat, Hal ini karena angina tersebut bergerak dari daerah yang kecepatan rotasinya lambat ke daerah yang kecepatan rotasinya cepat
5. Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
Bentuk bumi tidaklah bulat seampurna (bulat bola) akan tetapi bulat pepat di kedua kutubnya dan menggembung di khatulistiwa, Hal ini disebabkan karena bumi terus menerus berputar pada sumbunya (berotasi). Akibat rotasi, sifat lembam (inersia) yang dimiliki oleh bumi mengakibatkan bagian di sekitar khatulistiwa berayun kea rah luar, sehingga di sekitar khatulistiwa terjadi penggembungan dan di kedua kutubnya terjadi pemepatan.
6. Pembelolan arah arus laut.
Pengaruh yang diakibatkan oleh rotasi bumi adalah adanya pembelokan arah arus laut. Gejala pembelokan arah arus laut disebut efek coriolis, sesuai dengan nama orang yang pertama kali menjelaskan gejala ini, yaitu G.G. Coriolis, seorang ilmuwan matematika Prancis pada tahun 1835. Pembelokan arus laut ini terjadi seperti halnya pembelokan angina, Arus laut yang sebagian disebabkan oleh angina disimpangkan oleh rotasi bumi pada porosnya. Arus laut dipaksa untuk membelok searah jarum jam di laut belahan bumi utara dan membelok berlawanan arah jarum jam di laut belahan bumi selatan
.
7. Perbedaan percepatan grafitasi di permukaan bumi.
Penggembungan di khatukistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi menjadikan jari-jari bumi di khatukistiwa lebih besar daripada di kutub. Hal ini mengakibatkan perbedaan percepatan grafitasi bumi, yaitu di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa.